CIMAHI.- Pemerintah Kota Cimahi telah mengeluarkan Surat Edaran terkait kewaspadaan dan kesiapsiagaan gempa bumi di Kota Cimahi. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi bencana di Kota Cimahi.

Edaran tersebut tertuang pada Surat Edaran Nomor 76 Tahun 2024 Tentang Meningkatkan Kewaspadaan Dan Kesiapsiagaan Gempa Bumi di Daerah Kota Cimahi. Terbitnya surat tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Gubernur Jawa Barat yang telah dikeluarkan sebelumnya untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait dengan potensi Gempa Bumi Megathrust Selat Sunda.

Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi meminta masyarakat Kota Cimahi untuk waspada menyikapi ancaman bencana alam, terutama gempa bumi. "Kepada seluruh masyarakat Kota Cimahi dihimbau untuk tetap tenang, namun harus lebih waspada menghadapi potensi ancaman gempa bumi," ujarnya.

Dengan adanya edaran tersebut,  diharapkan masyarakat dapat melakukan mitigasi yang lebih baik. "Tidak panik dan tetap waspada menjadi kunci setiap masyarakat untuk mengurangi dampak resiko yang terjadi akibat bencana," imbuhnya. 

Pihaknya meminta masyarakat mengamati informasi yang beredar, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta lembaga resmi yang berwenang seperti BMKG, BNPB, dan lain-lain. "Dengan melihat informasi yang resmi, diharapkan saat terjadinya bencana kita bisa lebih tangguh dan terkelola dengan baik dalam penanganannya," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitrhriandy Kurniawan mengatakan masyarakat dapat melakukan sejumlah upaya menghadapi potensi bencana. Mulai dari memastikan struktur bangunan rumah cukup kuat untuk menghadapi gempa.

"Masyarakat agar memperhatikan kondisi sekeliling. Mulai dari letak tangga darurat, lift, pintu darurat, alat pemadam kebakaran, kotak P3K," ucapnya.

Masyarakat bisa mulai menyiapkan tas siaga bencana. Isinya diantaranya alat P3K, senter, pisau lipat, tali, senter, makanan kering atau instan, air minum, cadangan pakaian, powerbank, baterai cadangan. Serta mengetahui area evakuasi dan titik kumpul bencana.

"Jangan panik, tetap lakukan mitigasi yang terbaik. Kita harus tetap waspada menghadapi ancaman bencana alam," tuturnya.**