CIMAHI.- Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi sudah mengembangkan sistem pencarian kerja secara daring yang dinamakan SIDAKEPTri alias Sistem Data Ketenagakerjaan dan Pelatihan Terintegrasi. Sistem tersebut menyediakan informasi lowongan hingga peluang bagi para pencari kerja.
Melalui platform ini, hanya perusahaan yang benar-benar membutuhkan tenaga kerja yang akan memasang iklan lowongan, tanpa tekanan untuk pura-pura membuka rekrutmen. Asep mengatakan, dengan menekankan langkah migrasi ke sistem online bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga soal akurasi kebutuhan kerja dan kenyamanan bagi perusahaan serta pelamar.
"Di samping ruang lingkupnya juga, situasi dan kondisinya seperti itu. Lebih efektif, lebih bagus pakai sistem aplikasi atau online saja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi, Asep Jayadi, Senin (7/7/2025).
Dengan sistem ini, maka Pemkot Cimahi tidak lagi memerlukan job fair atau bursa kerja yang dilakukan secara tatap muka. Ia menilai job fair tatap muka kurang efektif untuk menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan.
"Job fair itu sebetulnya tidak efektif. Job fair itu adalah ketika ada pekerjaan (job) yang akan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan. Nah, ketika kita minta ke perusahaan dan ternyata tidak ada (lowongan), job-nya apa yang mau kita sajikan?" kata Asep.
Menurutnya, bursa kerja hanya akan menimbulkan tekanan besar bagi penyelenggara maupun perusahaan yang diharapkan membuka lowongan kerja. Padahal, tak semua perusahaan sedang melakukan rekrutmen.
Kekhawatiran terbesar datang dari potensi perusahaan mengirimkan lowongan kerja fiktif hanya demi memenuhi permintaan program pemerintah. Dampaknya, ribuan pelamar bisa datang, namun tak satu pun yang diterima kerja karena memang lowongan tersebut tidak nyata.
"Nah, yang akhirnya ditakutkan itu oleh perusahaan adalah mengirim lowongan palsu," ucap Asep.***