CIMAHI.– Jejak sejarah Kota Cimahi kini hadir dalam kemasan berbeda melalui film “Kompi Daeng” yang resmi diluncurkan di Convention Hall Cimahi Technopark, Selasa (19/8/2025). Film ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memuat nilai sejarah dan pendidikan karakter yang penting bagi generasi muda.
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira menyambut baik kehadiran film ini karena mampu mengenalkan tokoh-tokoh lokal yang berjasa bagi Cimahi. Menurut Adhitia, film “Kompi Daeng” menjadi alternatif baru dalam mengenalkan akar sejarah Cimahi melalui media sinema yang lebih menarik dan mudah dipahami masyarakat.
“Coba kalau misalnya sekarang saya tanya kepada hadirin, khususnya dari kalangan generasi muda, apakah Bapak Ibu atau adik-adik sekalian sudah pernah mendengar nama-nama seperti Daeng Muhammad Ardiwinata atau KH. Usman Dhomiri? Saya kira mungkin cukup banyak pernah mendengar, tapi kalau ditanya lebih jauh lagi, bagaimana kisah dan perannya dalam memperjuangkan tanah yang kini kita sebut dengan Kota Cimahi ini, boleh jadi banyak yang belum tahu,” ujarnya.
Wakil Wali Kota menyambut baik diproduksinya film ‘Kompi Daeng’ ini sebagai sebuah karya seni yang tidak hanya menunjukkan sisi kreativitas insan perfilman di Kota Cimahi. Lebih jauh lagi, film garapan sutradara Dede Syarif HD ini juga menggandeng nilai sejarah Kota Cimahi yang bisa dikonsumsi oleh anak-anak penerus dan juga masyarakat pada umumnya.
“Saya berharap melalui film ini, tidak hanya memberikan nilai edukasi saja, namun juga memberikan dampak pendidikan karakter yang lebih berdampak, karena telah dikemas dengan pendekatan yang lebih relevan dan menghibur,” pungkas Adhitia.
Film “Kompi Daeng” diproduksi oleh Visi Sinema Pro dan Ice Blue Production berdasarkan buku “Prahara Cimahi” karya Mayor CHB SM Arief. Produksi film ini didukung oleh Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC), dan melibatkan artis nasional, seniman lokal, guru, hingga siswa di Kota Cimahi.
Kehadiran film yang mengisahkan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Kota Cimahi dan Bandung Raya pada Masa Bersiap atau De Militaire Stad ini diharapkan menjadi bukti kreativitas insan perfilman Cimahi yang berdaya saing sekaligus berperan dalam melestarikan sejarah daerah.***